Ada yang merindukan hujan? Biasanya lama enggak ketemu bisa bikin kangen. Sayangnya, enggak setiap orang rindu hujan. Rindu dalam arti benar-benar merindukannya, bukan mengharapkan karena sudah lama enggak turun hujan. Orang yang merindu hujan pasti punya feel yang beda. Rasa yang cuma bisa dinikmati tapi enggak bisa dijelaskan pakai kata-kata. Semacam mendadak mellow.
Hujan bisa menciptakan kesan yang berbeda untuk setiap orang. Ada yang mendapatkan inspirasi, ada juga yang enggak mendapat apa-apa selain kekesalan karena 'terjebak hujan'. Dikasih hujan, protes. Enggak dikasih hujan, protes.
Hujan itu berkah. Kalau ada bencana karena hujan, ya.. salah manusia juga. Salah kita. Enggak sedikit yang justru mengeluh saat hujan turun. Aku berusaha mengubah kebiasaan enggak bersyukur itu. Pelan-pelan. Hujan bukan berarti enggak bisa ke mana-mana. Ada jas hujan, ada payung, selalu ada cara biar enggak kebasahan karena hujan.
Heran rasanya, karena hujan, satu pertemuan dibatalkan. Bukan hujan badai, apalagi hujan banjir, tapi membatalkan begitu saja pertemuan yang sudah disepakati. True story. Hujan selalu memberikan pilihan. Menikmatinya bersama keluarga dan sahabat, atau sibuk merutuk hujan yang (dirasa) datang seenaknya.
Hujan bisa bikin kumpul keluarga. Kebanyakan pasti mager ke mana-mana saat hujan. Bisa banget momen ini dijadikan kesempatan buat ngobrol-ngobrol ditemani cemilan dan minuman hangat. Kebayang suasananya 'kan?
Inspirasi juga bisa datang dari hujan. Ada karya yang lahir karena hujan. Novel dengan judul hujan ada banyak. Ini juga nih.
Kumpulan cerita saat hujan karya Pluviophile. Buku yang dicetak indie dan berharap bisa mengikuti kesuksesan buku tentang hujan lainnya.
Mau baca buku ini juga? Komen di bawah ya.
Hujan selalu membawa cerita. Ada rasa yang berbeda. Seperti memutar kenangan. Bahkan saat hujan, rasanya langsung ingat momen di rumah. Saat jauh, hujan bisa bikin satu kerinduan.
Tik.. tik.. bunyi hujan..
Jogja, 12.09.2017
Komentar
Posting Komentar