Wah.. enggak berasa sekarang hari ke-30. Sebulan penuh berpuasa eh ngeblog. Bangga juga walau masih merasa banyak kekurangan sana-sini. Belum jadi profesional blogger yang ngasih konten berkualitas didukung data dan fakta di lapangan. Bisa rutin sehari sekali ngeblog saja, rasanya bersyukur banget. Akhirnya blogku bisa hidup setelah sekian lama mati suri.
Sedikit flashback awal mula aku memutuskan serius ngeblog ya. Waktu itu beberapa hari sebelum ulangtahunku. Enggak ada alasan khusus, cuma waktu baca-baca postingan sendiri di blog (postingan yang so last year itu), aku langsung punya semangat buat mengaktifkan blog (lagi). Sayang kalau aktifnya cuma berkala, kala-kala posting, kala-kala enggak. Dulu pernah jadi duta shampo lain, eh maksudnya dulu pernah rutin ngeblog. Challenge sih. 30 Hari Menulis Cinta, project dari FLP Jogja. Sayangnya di hari ke-20 apa 25, eh.. apa hari ke-17 ya? Belum 30 hari, aku sudah merasa kehabisan "bahan bakar". Akhirnya macet dan yah.. ditinggalkan begitu saja. Dicampakkan. :(
Bisa dibilang aktif ngeblog dengan serius ini adalah kado ulangtahunku yang ke-24. Kado terindah. Semoga bisa istiqomah. :)
Sekarang, aku sudah merasakan nikmatnya menjadi seorang blogger, salah satu hobi yang punya "nilai" plus. Yeah.. bukan sok pura-pura enggak tahu, hobi ngeblog memang dipandang sebagai hobi intelek. Mungkin ini cuma istilah dariku, tapi enggak semua orang punya hobi ngeblog. Bahkan ada juga yang enggak ngerti "blog". Oh My... Masa sih enggak ngerti "blog"?
Nikmat ngeblog yang aku rasakan memang masih receh. Belum jadi sekeren Raditya Dika, aMrazing, Trinity, dan blogger kece lain, tapi aku akan terus berproses. Mereka menjadi keren juga bukan dalam sehari, dua hari, sebulan. Apalagi aku yang masih baru banget aktif ngeblog dan dengan bangga bilang I'm a Blogger. Bukannya sombong, tapi aku hanya menyemangati diri-sendiri sekaligus memotivasi buat terus aktif ngeblog. Aku sudah dengan bangga melabeli diri-sendiri dengan sebutan "blogger". Aku harus bertanggungjawab. Bukan sekedar gaya-gayaan. Wow! Blogger! Keren ya. Bukan, aku bukan mencari pencitraan. Aku mencari pembuktian diri. Kalau ada yang bilang keren, alhamdulillah.
Seseorang yang menikmati proses, pasti akan menikmati manisnya nanti. Enggak bisa dipastikan sebulan, setahun, dua tahun, atau bahkan ada juga yang bertahun-tahun, tapi terus menikmati proses karena manisnya itu bisa jadi dirasakan di tengah proses yang sedang dijalani.
Termasuk menikmati proses menjadi atletis yang selama ini sangat aku inginkan. Semangat~ Yo~
Jogja, 30.09.2017
Komentar
Posting Komentar