Kunci hidup bahagia adalah berbagi. Enggak percaya? Coba lakukan, sekecil apapun, pasti ada rasa yang menyenangkan. Hmm.. apa ya? Rasa yang.. Bukan rasa yang bikin nyesek kayak lihat gebetan jalan sama yang lain misal, tapi rasa yang baik. Ya menyenangkan, menenangkan, apalagi bisa bikin orang lain tersenyum karena sedikit berbagi yang kita lakukan. Ajib bener dah rasanya.
Ada tipikal orang yang loyal banget khususnya ke orang-orang terdekat. Orang tipe ini enggak bakal mikir panjang-lebar buat bikin orang terdekatnya bahagia. Cara yang dipikirkan si tipe loyal ini adalah dengan membelikan sesuatu, bisa makanan atau benda, tapi enggak sampai dibelikan surat tanah juga sih.
Membahagiakan orang lain enggak cuma dengan materi, tapi siap-sedia saat ada yang butuh bantuan, juga termasuk cara membahagiakan orang lain.
Ada juga tipikal gampang tersentuh hatinya. Enggak tegaan begitulah. Melihat orang lain bisa tersenyum walau pun 'bantuan' yang diberikan enggak seberapa, tetap bisa menimbulkan perasaan bahagia, damai, karena bisa membantu.
Kalau nanti dimanfaatkan orang enggak baik gimana dong?
Berbuat baik, ya tetaplah berbuat baik. Kalau ada oknum yang memanfaatkan kebaikan seseorang untuk kelicikan, biarkan Tuhan yang berkuasa. Seenggaknya kalau benar-benar membutuhkan bantuan, sudah ada yang membantu.
Pernah baca, orang yang suka membantu orang yang sedang kesusahan bisa punya usia hidup yang lebih panjang. Let's see...
Orang yang sedang berbahagia, pasti tersenyum. Sepelit apapun senyum seseorang, tetap saja saat bahagia, ujung bibirnya tertarik, mungkin cuma nol koma sekian senti (lebay amat lu). Perasaan bahagia pasti bisa memberikan efek yang sama untuk semua bagian tubuh. Jantung sehat, paru-paru oke, lambung aman, ya.. karena bahagia itu mempengaruhi mindset.
Enggak ada lagi yang berpikir negatif, sugesti pun jadi positif, dan terciptalah sugesti kesehatan. Ah, mungkin sugesti juga ikut berperan. Sangat jarang melihat orang yang selalu bahagia dengan berbagi, terlihat sakit (secara fisik). Kalau memang sakit, aura kebahagiaannya tetap terpancar dan enggak terlihat lagi sakit.
Pernah baca juga, seorang dokter yang sangat mendedikasikan ilmunya buat mengobati orang sakit tanpa mengharapkan bayaran. Benar-benar padamu negeri. Kalau ada pasiennya yang membayar, itu juga bukan dengan patokan harga yang ditentukan, tapi bisa dengan makanan, sebagai bentuk terimakasih. Saat dokter keren ini jatuh sakit, enggak terlihat sama sekali seperti 'orang sakit'. Tetap tersenyum dan terlihat bahagia.
Membahagiakan diri-sendiri bisa juga dengan membahagiakan orang lain. Berbagi kebahagiaan. Sederhana.
Jogja, 14.09.2017
Komentar
Posting Komentar