Langsung ke konten utama

BAHAGIA

Kunci hidup bahagia adalah berbagi. Enggak percaya? Coba lakukan, sekecil apapun, pasti ada rasa yang menyenangkan. Hmm.. apa ya? Rasa yang.. Bukan rasa yang bikin nyesek kayak lihat gebetan jalan sama yang lain misal, tapi rasa yang baik. Ya menyenangkan, menenangkan, apalagi bisa bikin orang lain tersenyum karena sedikit berbagi yang kita lakukan. Ajib bener dah rasanya.

Ada tipikal orang yang loyal banget khususnya ke orang-orang terdekat. Orang tipe ini enggak bakal mikir panjang-lebar buat bikin orang terdekatnya bahagia. Cara yang dipikirkan si tipe loyal ini adalah dengan membelikan sesuatu, bisa makanan atau benda, tapi enggak sampai dibelikan surat tanah juga sih.

Membahagiakan orang lain enggak cuma dengan materi, tapi siap-sedia saat ada yang butuh bantuan, juga termasuk cara membahagiakan orang lain.

Ada juga tipikal gampang tersentuh hatinya. Enggak tegaan begitulah. Melihat orang lain bisa tersenyum walau pun 'bantuan' yang diberikan enggak seberapa, tetap bisa menimbulkan perasaan bahagia, damai, karena bisa membantu.

Kalau nanti dimanfaatkan orang enggak baik gimana dong?

Berbuat baik, ya tetaplah berbuat baik. Kalau ada oknum yang memanfaatkan kebaikan seseorang untuk kelicikan, biarkan Tuhan yang berkuasa. Seenggaknya kalau benar-benar membutuhkan bantuan, sudah ada yang membantu.

Pernah baca, orang yang suka membantu orang yang sedang kesusahan bisa punya usia hidup yang lebih panjang. Let's see...

Orang yang sedang berbahagia, pasti tersenyum. Sepelit apapun senyum seseorang, tetap saja saat bahagia, ujung bibirnya tertarik, mungkin cuma nol koma sekian senti (lebay amat lu). Perasaan bahagia pasti bisa memberikan efek yang sama untuk semua bagian tubuh. Jantung sehat, paru-paru oke, lambung aman, ya.. karena bahagia itu mempengaruhi mindset.

Enggak ada lagi yang berpikir negatif, sugesti pun jadi positif, dan terciptalah sugesti kesehatan. Ah, mungkin sugesti juga ikut berperan. Sangat jarang melihat orang yang selalu bahagia dengan berbagi, terlihat sakit (secara fisik). Kalau memang sakit, aura kebahagiaannya tetap terpancar dan enggak terlihat lagi sakit.

Pernah baca juga, seorang dokter yang sangat mendedikasikan ilmunya buat mengobati orang sakit tanpa mengharapkan bayaran. Benar-benar padamu negeri. Kalau ada pasiennya yang membayar, itu juga bukan dengan patokan harga yang ditentukan, tapi bisa dengan makanan, sebagai bentuk terimakasih. Saat dokter keren ini jatuh sakit, enggak terlihat sama sekali seperti 'orang sakit'. Tetap tersenyum dan terlihat bahagia.

Membahagiakan diri-sendiri bisa juga dengan membahagiakan orang lain. Berbagi kebahagiaan. Sederhana.

Jogja, 14.09.2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANGGILAN

Setiap keluarga pasti punya nama panggilan buat anggota keluarganya. Anak pertama dipanggil 'kakak'. Anak kedua dipanggil 'adik'. Anak ketiga dipanggil 'dedek'. Ada juga anak pertama laki-laki dipanggil 'mas'. Anak kedua laki-laki dipanggil 'kakak'. Anak terakhir dipanggil 'adik'. Panggilan ini enggak cuma berlaku buat adik ke kakaknya, tapi juga ayah dan ibu memanggil dengan panggilan ini. Ada juga yang dipanggil Guguk. Panggilan kesayangan buat anjing kesayangan. Ayah dan ibu untuk setiap keluarga juga punya panggilan yang berbeda. Ada yang memanggil 'abah', 'papa', 'bapak', 'abi', 'dad', 'rama'. Ada juga 'ummi', 'mama', 'bunda', 'mom', 'biyung'. Aku memanggil ayah dan ibuku dengan panggilan kesayangan 'bapak' dan 'mamah'. Buat rata-rata keluarga di komplek desaku, panggilan 'bapak' dan 'mamah' jarang banget, teruta

KOBATO

Baru beberapa hari nyelesein nonton semua episode Kobato, anime karya Clamp. Anime yang diproduksi 2009 ini baru aku tonton sekarang, 2014.  Aku emang suka anime, tapi kalo nonton anime update, aku jarang. Biasanya anime yang aku tonton produksi lama. Mulai dari Sailor Moon,  Wedding Peach, Card Captor Sakura, hingga Kobato. Anime-anime itu punya kenangan bareng masa kecilku, kecuali Kobato yang baru aku tahu  sekitar 2011 atau 2012, agak lupa. Pertama kali tahu anime ini dari majalah Animonster (sekarang Animonstar). Waktu itu Kobato yang jadi cover- nya. Itu pun bukan majalah baru, tapi bekas.  Aku beli di lapak sebelah rel kereta di Timoho. Harganya kalau nggak salah Rp 8.500 (padahal harga aslinya Rp 30.000-an :P). Aku tertarik beli  karena cover-nya. Waktu itu sih aku belum tahu Kobato. Suka anime, tertarik dengan Kobato yang jadi cover, aku beli deh majalah itu. Kalau nggak  salah majalahnya edisi 2010. Nah, aku bisa punya seluruh episode Kobato dari Net City, warnet yang a

BUKAN KELUARGA CEMARA

  Rasanya seperti nggak percaya aku ada dalam sebuah geng. Terkesan alay. Eits! Jangan ngejudge dulu, Gus. Nggak semua geng itu alay. Dan nggak semua geng itu hanya untuk remaja SMA demi eksistensi diri. Sebenarnya poin eksistensi dirinya sama sih. Aku, Mbak Iham, Mbak Dwi, Mbak Yatimah, dan Rina secara resmi, hari ini, Minggu, 4 Juni 2023 membentuk sebuah geng bernama Cemara. Berawal dari obrolan random dalam perjalanan menuju Pantai Goa Cemara, kami sempat membahas tentang Keluarga Cemara. Ada Abah, Emak, Euis, Ara, dan Agil. Apakah kami berlima merepresentasikan karakter-karakter karangan Arswendo Atmowiloto ini? Bukan. Hanya karena kami berlima dan pas lagi ngobrol tentang Keluarga Cemara, lahirlah Geng Cemara. Awalnya kami hanya janjian main. Kali pertama kami main ke Solo. Waktu itu Rina belum bergabung di klub ini. Kami hanya janjian main dan... selesai. Kami bikin grup chat dan mengalirlah rencana-rencana untuk main ke mana-mana. Kali ini kami main ke Pantai Goa Cemara. Ide yan