Sekumpulan gadis manis dan
cantik dengan rok mini kotak-kotak tampak tersenyum penuh pesona. Sesekali
mereka tersenyum ke arahmu, entah benar untukmu atau hanya
perasaanmu saja. Pujian bahkan hujatan, dua hal yang selalu ada di sekeliling gadis-gadis
muda berbakat ini. Seperti dua sisi mata uang yang selalu berdampingan.
Karena pesona gadis-gadis ini, banyak yang menjadi korban delusi. Delusi? Arti delusi seram juga sih. Salah
satu bentuk gangguan mental. Delusi itu sederhananya terlalu berfantasi, antara imajinasi dan kenyataan beda tipis.
Kita
bisa jadi apa yang kita mau di dunia fantasi kita sendiri ‘kan? Bebas karena
kita "sutradara"nya. Gadis-gadis inilah yang membuat makhluk bernama laki-laki khususnya, berdelusi. Mungkin bukan tingkatan yang parah, tapi tetap saja antara angan dan
realitas tumpang-tindih.
Gadis-gadis manis ini adalah JKT48. Apa yang pertama kali
terlintas dalam pikiran waktu mendengar, membaca, melihat JKT48? Nabilah, Melody?
Buat sebagian orang, JKT48 adalah Nabilah. JKT48 adalah Melody. Kenapa bukan
JKT48 adalah Shania, JKT48 adalah Beby, JKT48 adalah ini.. adalah itu.. dan
nananina? Nabilah, Melody, juga Shania, Beby adalah generasi pertama idol grup bentukan
Yasushi Akimoto. Pertama kali dikenalkan tahun 2011, gadis-gadis manis dan cantik
dengan seragam sekolahnya ini mulai menyebarkan virus (dan enggak ketinggalan, rok mininya).
Waktu itu idol grup di Indonesia belum sepopuler sekarang. Istilah "idol" bahkan masih terdengar asing. Hanya penikmat J-Pop yang enggak asing sama idol grup. Sebelum ada JKT48, kita pasti lebih familiar sama girlband ‘kan? Ya, kita sama, Bro.
Pertama kali lihat perform
JKT48 di TV, rasanya aneh. Girlband apa ini anggotanya banyak banget? Paling
mentok anggota girlband ada tujuh. Yah.. sepuluhlah. Sementara JKT48 ada.. sepuluh..
limabelas?
Wajar kalau sebagian orang
bilang, JKT48 adalah Nabilah, JKT48 adalah Melody, bukan JKT48 adalah Zara,
JKT48 adalah Eve, dan lain-lain, dan sebagainya. Melody dan Nabilah adalah dua nama di antara nama lain dari generasi pertama yang jungkir-balik menaikkan popularitas dan mengenalkan JKT48.
Member JKT48 jelas ada banyak,
dan lebih dari 48. Kenapa ada angka 48? Google please. He he. Aku bukan mau
cerita JKT48 dari awal sampai akhir. Apalagi cerita tentang sejarah mereka.
JKT48 itu bisa dibilang “virus”. Entah apa rahasia Akimoto-sensei bisa bikin idol 48 se-boom
sekarang. Mulai dari AKB48, menyusul sistergrup di beberapa perfektur (entah
perfektur atau apa namanya): NMB48, SKE48, hingga di luar Jepang,
SNH48 (dari China kalo enggak salah), JKT48 dari Indonesia, dan BNK48 dari
Thailand.
Mereka adalah "virus" yang siap
membuatmu berdelusi. Buat yang terlalu banyak kadar "virus"nya, pelan tapi
pasti enggak baik buat diri mereka sendiri. Mungkin awal-awal masih merasa
wajar. Cuma sekedar say hi buat member di Twitter, menyimak setiap kicauan, meretweet,
menjadikannya favorit, bisa-bisa jadi delusi level tinggi.
Aku bukan sinis sama fans JKT48 a.k.a WOTA. Aku juga suka mengikuti
JKT48. Aku menikmati lagu-lagunya. Aku suka music video-nya.
Aku mengikuti JKT48 juga baru-baru
ini. Sebelumnya cuma sekedar tahu, tapi enggak lihat music
video-nya, enggak secara khusus mendengarkan lagu-lagunya, enggak kepo kicauan mereka. Mengikuti JKT48 lebih ke mengamati mereka. Kenapa bisa sepopuler itu? Bukan cuma populer di dunia nyata
tapi juga populer di dunia maya. Enggak salah juga, akun
member-member JKT48 diverifikasi Twitter.
Melody pernah bilang di satu
talkshow, JKT48 adalah idol grup dengan konsep “idol you
can meet”. JKT48 punya theater sendiri. Punya pertunjukan sendiri. Masih kata Melody, member bakal tumbuh
bersama fans. Enggak bagus nyanyi, bisa jadi bagus. Kaku nge-dance, jadi luwes.
Member JKT48 yang performnya parah dibanding member lain, jangan langsung
dihujat dan di-bully. Ingat tagline “tumbuh bersama fans”. Nabilah, Melody,
Shania, Beby, dan lain-lain terlihat banget bedanya dari pertama debut sampai
sekarang. Ya, karena mereka tumbuh bersama fans. Buat yang mengikuti JKT48 sejak awal,
pasti tahu metamorfosis para member ini. Aku saja yang enggak mengikuti mereka dari awal, ngelihat banget perubahan-perubahannya.
Semangat JKT48 memang perlu ditiru semua orang. Semangat berjuang dan menikmati proses. Popularitas idol grup ini enggak didapat secara instan. Ada banyak jatuh-bangun. Kelihatannya mereka cuma modal tampang, tapi pasti mereka punya kemampuan juga. Member JKT48 pasti adalah pilihan dari sekian banyak gadis muda pemilik mimpi yang sama.
Sejujurnya aku juga ragu sama kemampuan bernyanyi JKT48. Apa mereka berani nyanyi satu-satu? Beberapa kali aku lihat di satu acara TV, JKT48 menolak secara halus waktu diminta nyanyi sedikit. Bilangnya lagi sakit bla.. bla.. bla.. Kok nyinyir? Awas loh di-bully fans sejati.
Bukan bermaksud nyinyir kok. Penasaran, apa kemampuan bernyanyi mereka benar-benar qualified? Atau memang hanya menjual "tampang"?
Mereka pasti punya kemampuan bernyanyi. Enggak buta nadalah. Apalagi member JKT48 selalu latihan keras demi perform yang maksimal. Selalu latihan? Kata siapa? Salah satunya kata kicauan-kicauan mereka.
Semangat member JKT48 memang oke. Terus latihan dan latihan. Sama kayak salah satu lagu mereka, "Usaha keras tidak akan pernah mengkhianati".
Semakin tinggi pohon, semakin kencang angin berhembus. Pasti ada yang enggak suka dan ujung-ujungnya nyinyir. Semoga JKT48 memang benar-benar punya kualitas, bukan sekedar punya pemandangan menyejukkan mata.
Kalian (sebenarnya) hebat.
Kalian (sebenarnya) bertalenta.
Jogja, 19.08.2017
Di sela-sela siaran siang...
Komentar
Posting Komentar