Langsung ke konten utama

MERDEKA (TENTANG AKU, KAMU, KITA)

Merah dan putih meriah ada di mana-mana. Merah darahku, putih tulangku, bersatu dalam semangatku. Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-72! Merdeka! Sekali merdeka tetap merdeka!

By the way, merdeka menurut kamu apa sih? Indonesia benar-benar sudah merdeka belum? Merdeka dari penjajah, jelas sudah, tapi merdeka dari “penjajah” dalam tanda kutip, belum sepenuhnya.

Mungkin ada yang bilang ini klise, tapi nyatanya begitu ‘kan? Indonesia belum merdeka dari jajahan korupsi, jajahan hukum yang berat sebelah, jajahan pendidikan yang enggak merata buat semua warga negara Indonesia, jajahan kesejahteraan yang masih bolong sana-sini. Banyak yang bikin Indonesia masih dibilang belum merdeka, tapi.. jangan sampai kita pesimis loh.

Oke, sekarang Indonesia masih belum benar-benar merdeka, tapi bukan berarti kita cuma bisa komen tanpa aksi perubahan. Lakukan dengan yang kita bisa. Jangan terlalu muluk-muluk deh. Terlalu utopia kadang cuma jadi mimpi yang ada cuma waktu tidur. Aksi nyata walau enggak seberapa menurutku lebih baik daripada cuma sekedar komentar.

Ngomongin Indonesia yang benar-benar merdeka, kayaknya terlalu serius ya. Kita ngobrolin sesuatu yang santai saja. Momen kemerdekaan? Oke, kita ngobrol tentang momen ini saja. Apa momen kemerdekaan yang paling berkesan? Atau momen yang pengen banget diceritain ke orang lain?

Setiap tahun, pasti selalu ada kemeriahan menyambut hari kemerdekaan Indonesia. Banyak lomba, banyak hadiah, banyak acara yang menyatukan warga dalam satu bingkai kebersamaan dan tawa. Lomba 17-an selalu khas: makan kerupuk, balap karung, gigit sendok, panjat pinang, ambil koin, dan bla.. bla.. bla.. Banyak banget. Hampir di setiap daerah jenis lombanya sama.

Waktu TK, pernah ikut lomba makan kerupuk. SD.. entah ikutan lomba apa. SMP, juga sama, lupa. SMA, ikutan.. duh.. kok lupa juga ya? Enggak setiap 17-an ikutan lomba. Efek tempat tinggalku yang enggak “latah” sama euforia lomba-lomba ini kali ya. Setiap tahun, komplek tempat tinggalku jarang banget ngadain lomba. Komplek sebelah padahal ramai, tapi komplek sendiri adem-ayem.

Dulu pernah jadi duta shampo lain, eh maksudnya dulu pernah di komplek tempat tinggalku diadain lomba 17-an, tapi itu duluuu banget. Aku masih SD mungkin dan aku enggak begitu ingat.

Waktu KKN a.k.a Kuliah Kerja Nyata, pernah bikin lomba 17-an. Biasalah, namanya juga anak KKN. Jadi program (wajib) kerja tuh. Waktu itu aku ikut lomba apa ya? Ada lomba ambil koin.. ah iya, aku ikut lomba ambil koin, terus ada lomba masak ibu-ibu, sepakbola, masukin paku ke botol, enggak terlalu banyak lomba yang dibikin waktu KKN.

Apapun cara (positif) yang dilakuin buat memeriahkan kemerdekaan, yang paling penting makna merdeka itu. Merdeka itu apa sih? Merdeka itu... Nah, kalau bisa bilang merdeka versi diri kita, paling enggak kita sudah merasakan makna kemerdekaan walau masih dalam lingkup yang sangat kecil.

Merdeka menurutku itu bisa bebas melakukan sesuatu. Bebas ini bukan berarti seenaknya loh. Bebas dalam arti enggak ada intervensi dari orang lain, dari pihak manapun, tentang pilihan yang diambil. Masukan, saran, kritik, tentu boleh, tapi hasil akhir “what should I do” tentunya bukan karena keterlibatan orang lain yang justru terkesan “menyetir”.

Merdeka versi kamu...

Merdeka itu...


Jogja, 17.08.2017
Merdeka!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANGGILAN

Setiap keluarga pasti punya nama panggilan buat anggota keluarganya. Anak pertama dipanggil 'kakak'. Anak kedua dipanggil 'adik'. Anak ketiga dipanggil 'dedek'. Ada juga anak pertama laki-laki dipanggil 'mas'. Anak kedua laki-laki dipanggil 'kakak'. Anak terakhir dipanggil 'adik'. Panggilan ini enggak cuma berlaku buat adik ke kakaknya, tapi juga ayah dan ibu memanggil dengan panggilan ini. Ada juga yang dipanggil Guguk. Panggilan kesayangan buat anjing kesayangan. Ayah dan ibu untuk setiap keluarga juga punya panggilan yang berbeda. Ada yang memanggil 'abah', 'papa', 'bapak', 'abi', 'dad', 'rama'. Ada juga 'ummi', 'mama', 'bunda', 'mom', 'biyung'. Aku memanggil ayah dan ibuku dengan panggilan kesayangan 'bapak' dan 'mamah'. Buat rata-rata keluarga di komplek desaku, panggilan 'bapak' dan 'mamah' jarang banget, teruta

KOBATO

Baru beberapa hari nyelesein nonton semua episode Kobato, anime karya Clamp. Anime yang diproduksi 2009 ini baru aku tonton sekarang, 2014.  Aku emang suka anime, tapi kalo nonton anime update, aku jarang. Biasanya anime yang aku tonton produksi lama. Mulai dari Sailor Moon,  Wedding Peach, Card Captor Sakura, hingga Kobato. Anime-anime itu punya kenangan bareng masa kecilku, kecuali Kobato yang baru aku tahu  sekitar 2011 atau 2012, agak lupa. Pertama kali tahu anime ini dari majalah Animonster (sekarang Animonstar). Waktu itu Kobato yang jadi cover- nya. Itu pun bukan majalah baru, tapi bekas.  Aku beli di lapak sebelah rel kereta di Timoho. Harganya kalau nggak salah Rp 8.500 (padahal harga aslinya Rp 30.000-an :P). Aku tertarik beli  karena cover-nya. Waktu itu sih aku belum tahu Kobato. Suka anime, tertarik dengan Kobato yang jadi cover, aku beli deh majalah itu. Kalau nggak  salah majalahnya edisi 2010. Nah, aku bisa punya seluruh episode Kobato dari Net City, warnet yang a

BUKAN KELUARGA CEMARA

  Rasanya seperti nggak percaya aku ada dalam sebuah geng. Terkesan alay. Eits! Jangan ngejudge dulu, Gus. Nggak semua geng itu alay. Dan nggak semua geng itu hanya untuk remaja SMA demi eksistensi diri. Sebenarnya poin eksistensi dirinya sama sih. Aku, Mbak Iham, Mbak Dwi, Mbak Yatimah, dan Rina secara resmi, hari ini, Minggu, 4 Juni 2023 membentuk sebuah geng bernama Cemara. Berawal dari obrolan random dalam perjalanan menuju Pantai Goa Cemara, kami sempat membahas tentang Keluarga Cemara. Ada Abah, Emak, Euis, Ara, dan Agil. Apakah kami berlima merepresentasikan karakter-karakter karangan Arswendo Atmowiloto ini? Bukan. Hanya karena kami berlima dan pas lagi ngobrol tentang Keluarga Cemara, lahirlah Geng Cemara. Awalnya kami hanya janjian main. Kali pertama kami main ke Solo. Waktu itu Rina belum bergabung di klub ini. Kami hanya janjian main dan... selesai. Kami bikin grup chat dan mengalirlah rencana-rencana untuk main ke mana-mana. Kali ini kami main ke Pantai Goa Cemara. Ide yan