Sekelompok muda-mudi tampak
tertawa berderai-derai dengan seporsi makanan siap santap. Bercerita apa saja.
Dua jam mungkin menjadi waktu yang mereka butuhkan. Ah, entahlah. Enggak ada
satu pun dari mereka yang menghitung berapa lama waktu yang dihabiskan untuk
makan bersama diselingi derai tawa. Saat senja berganti hitam, muda-mudi ini
mulai merencanakan jamuan makan.
“Mau makan di mana kita?”
Semua saling pandang. Bukan hanya
satu-dua kali ini terjadi. Beruntung, biasanya ada yang menjadi pencetus ide.
Entah terlalu malas memikirkan satu rekomendasi tempat makan atau ide si pencetus memang sangat brilian, tanpa menunggu
lama muda-mudi ini menuju satu tempat makan. Enggak lagi saling pandang mengharap jawaban.
Masing-masing memesan. Bukan
tempat makan mewah dengan menu berharga fantastis. Hanya resto kaki lima yang
pas untuk ukuran kantong mahasiswa. Ada yang bilang, salah satu yang bikin
kangen saat menjadi mahasiswa adalah wisata kuliner setiap malam. Ya, muda-mudi
ini memang wisata kuliner. Kalau hanya makan sendirian, tentu lebih memilih
warung makan rumahan, dengan menu yang juga rumahan dan harga yang benar-benar
sangat mahasiswa. Standarlah. Walau resto kaki lima ini enggak memasang harga
selangit, tapi cukup membuat isi dompet terkuras kalau setiap hari wisata
kuliner seperti ini.
Muda-mudi itu adalah aku. Salah
satunya. Dulu, sebelum masing-masing menjauh karena rutinitas yang berbeda. Atau hanya
aku yang menjauh? Rasanya aku kangen menikmati momen wisata kuliner itu. Dulu, ya dulu.. hampir setiap malam aku dan
teman-teman Radio Rasida wisata kuliner. Annisa Chinesse Food, kedai nasi
goreng dan aneka rupa menu di depan STPMD, Pulomas, dan bla.. bla.. Aku mulai lupa nama
resto kaki lima yang kami pilih, hanya saja aku masih sangat ingat momen itu.
Wisata kuliner setiap malam.
Waktu itu aku belum sesibuk
sekarang. Sekarang jarang kumpul bersama (atau bahkan enggak pernah sama sekali?) hanya
untuk sekedar hahahihi dan diakhiri
dengan makan sambil berbasa-basi. Terakhir kali wisata kuliner bareng
teman-teman kapan ya? Sepertinya sudah sangat lama. Terlalu lama menikmati
makan sendiri (hanya di saat jam makan ya), sepertinya membuatku lupa kapan terakhir makan
bersama.
Sekarang cuma bisa menikmati kenangan. Setelah berlalu sekian waktu, hanya dengan cara seperti ini yang membuatku enggak melupakan setiap kenangan. Aku rindu waktu itu. Aku
kangen makan-makan bersama teman. Aku rindu. Aku kangen.
Apa aku bisa kembali ke masa itu? Masa-masa menikmati hahahihi dengan seporsi makan malam (biasanya momen kayak gini dilakukan pas makan malam) bersama teman-teman. Memang sudah terlalu lama. Sepertinya sekarang kalau ada makan bersama, rasanya canggung. Terlalu lama sibuk dengan dunia masing-masing (atau justru aku yang terlalu sibuk sendiri?) seakan menciptakan sekat bernama "kaku", "awkward moment".
Mungkin nanti akan ada masa keinginan ini terulang lagi. Mungkin. Suatu saat nanti. Entah kapan.
Jogja, 29.08.2017
Komentar
Posting Komentar