Langsung ke konten utama

AKU PULANG

Halo...
Assalamu'alaikum...
Ohayou...

Lama enggak 'pulang' ke rumah virtual. Terakhir, awal tahun ini. (jangan kaget) Enggak sadar udah selama itu aku enggak 'pulang'. (tapi tenang, rekor enggak pulang-pulang masih tetap dipegang Bang Toyib kok) Beberapa waktu kemarin sempat pengen bikin web berbayar. Setelah nanya teman, disaranin kalo cuma buat jurnal harian (kayak gini ini) mending yang gratisan.

Rada mikir...

Iya juga ya. Web gratisan ini aja jarang dirawat, apalagi kalo web berbayar mengalami nasib yang sama. Tidaaak! Eits, ada tapi-nya nih. Kalo web berbayar, 'kan punya motivasi buat merawat rumah virtual. Secara, bayar gitu. Sayang 'kan kalo dianggurin kayak web gratisan?

Alasan ngilangin 'blogspot'? Ya biar menjual. Yap! bagusadisatya.com lebih menjual 'kan? Bisa bener-bener jadi blogger nih. :) Satu yang jadi masalah: kontinuitas. Konten, enggak terlalu membebani. Banyak konten yang bisa di-explore, tapi kontinyu-nya itu yang... PR banget. Waktu itu pernah kontinyu 'pulang' ke rumah virtual gegara ada project 30 Hari Menulis Cinta. Sayangnya, masuk hari ke-20, (apa 17 ya?) macet! Enggak ngerti lagi musti 'pulang' bawa apa. Akhirnya justru merasa 'muter-muter'. Enggak jelas arah konten mau dibawa ke mana.

Sekarang baru 'ngeh' kenapa waktu itu macet dan merasa kehabisan konten. Padahal konten bisa digali dari berbagai sudut loh. Tema. Ini yang bikin konten kehilangan arah. Enggak ada tema, random nulis, akhirnya justru kebingungan. Tema besar sebenarnya ada. Cerita tentang kehidupan (bahasa kekiniannya curhat), tapi kalo sekedar 'cerita tentang kehidupan' tanpa makna dan tujuan yang jelas, akhirnya berasa 'muter-muter'.

Raditya Dika bisa kontinyu di rumah virtualnya karena jelas mau ngasih konten apaan. Sama-sama cerita tentang kehidupan tapi arahnya jelas. Paham?

Sekarang mau memulai lagi dari awal? Pengen.

Kapan dimulai?

Jogja, 10.07.2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANGGILAN

Setiap keluarga pasti punya nama panggilan buat anggota keluarganya. Anak pertama dipanggil 'kakak'. Anak kedua dipanggil 'adik'. Anak ketiga dipanggil 'dedek'. Ada juga anak pertama laki-laki dipanggil 'mas'. Anak kedua laki-laki dipanggil 'kakak'. Anak terakhir dipanggil 'adik'. Panggilan ini enggak cuma berlaku buat adik ke kakaknya, tapi juga ayah dan ibu memanggil dengan panggilan ini. Ada juga yang dipanggil Guguk. Panggilan kesayangan buat anjing kesayangan. Ayah dan ibu untuk setiap keluarga juga punya panggilan yang berbeda. Ada yang memanggil 'abah', 'papa', 'bapak', 'abi', 'dad', 'rama'. Ada juga 'ummi', 'mama', 'bunda', 'mom', 'biyung'. Aku memanggil ayah dan ibuku dengan panggilan kesayangan 'bapak' dan 'mamah'. Buat rata-rata keluarga di komplek desaku, panggilan 'bapak' dan 'mamah' jarang banget, teruta...

KOBATO

Baru beberapa hari nyelesein nonton semua episode Kobato, anime karya Clamp. Anime yang diproduksi 2009 ini baru aku tonton sekarang, 2014.  Aku emang suka anime, tapi kalo nonton anime update, aku jarang. Biasanya anime yang aku tonton produksi lama. Mulai dari Sailor Moon,  Wedding Peach, Card Captor Sakura, hingga Kobato. Anime-anime itu punya kenangan bareng masa kecilku, kecuali Kobato yang baru aku tahu  sekitar 2011 atau 2012, agak lupa. Pertama kali tahu anime ini dari majalah Animonster (sekarang Animonstar). Waktu itu Kobato yang jadi cover- nya. Itu pun bukan majalah baru, tapi bekas.  Aku beli di lapak sebelah rel kereta di Timoho. Harganya kalau nggak salah Rp 8.500 (padahal harga aslinya Rp 30.000-an :P). Aku tertarik beli  karena cover-nya. Waktu itu sih aku belum tahu Kobato. Suka anime, tertarik dengan Kobato yang jadi cover, aku beli deh majalah itu. Kalau nggak  salah majalahnya edisi 2010. Nah, aku bisa punya seluruh episode Kobato...

DI BELAKANG (ADA) ANGKA DUA

Bisa dibilang aku mampir ke sini cuma di momen seperti hari ini. 16 Agustus. Ada momen spesial apa sih di 16 Agustus? Kata Sal Priadi, "...serta mulia, panjang umurnya." Hari lahir. Tahun ini aku melewati hari lahir ke-32. Wow! Ti-ga pu-luh du-a. Sama-sama di belakang ada angka dua tapi beda rasanya ya waktu hari lahir ke-22 dan hari ini. Waktu 22 tahun aku nggak merasa ada tekanan. Kayak berlalu gitu aja. Aku ingat hari lahir ke-22-ku terjadi setahun setelah KKN di Kulonprogo. Pengingatnya adalah waktu KKN aku pernah ditanya ulang tahun ke berapa. Aku jawab, "Bioskop." Twenty one alias 21. Apakah hari lahir kali ini aku merasa tertekan? Ada rasa yang membuatku khawatir tapi let it flow aja. Nggak mau jadi overthinking . Apa yang terjadi nantinya ya dihadapi dengan riang gembira lengkap dengan gedebak-gedebuk nya. Masa ulang tahun nggak ada apa-apa? Nggak mengharapkan juga sih. Nggak mengharuskan juga tapi kalo ada ya aku nikmati dan berterima kasih. Kode banget ni...