Langsung ke konten utama

FREKUENSI YANG SAMA

 #Day_3

Awesome! This is amazing! Yap! Dua kata yang menggambarkan satu irama. Datang tanpa persiapan. Muncul begitu saja. Akhirnya setelah saling mencari, bertemu juga di satu frekuensi. Kenapa enggak sejak dulu? Karena berlian enggak ditemukan dalam sekali galian. Ini adalah ‘harta karun’ yang sudah lama terpendam. Ada 29 tantangan yang harus dilewati untuk mengumpulkan pecahan berlian yang berserakan.

Semangat menuju satu perubahan mulai dibangun. Yeah.. hanya semangat yang mampu membuat semua ini bertahan. Semangat dan cinta juga kuasa dari Sang Semesta. Seterang apapun cahaya pasti ada masa kehilangan pendarnya. Satu semangat yang mulai dibangun ini harus dijaga. Saling menguatkan. Saling mengingatkan. Akhirnya nikmat yang dulu pernah dirasakan akan kembali datang.


Nikmat seperti apa? Ah, itu cerita lama. Sepotong memori tentang indahnya merangkai kata. Waktu itu semangat begitu terang karena ada pijar yang menguatkan, tapi.. nyala itu hanya bertahan hitungan tahun. Setelah terang itu hilang, seperti buram tujuan. Perlahan, semangat yang sempat dibangun fondasinya mulai terkoyak. Rapuh. Bukan runtuh tapi kehilangan kekuatan. Semangat itu sebenarnya masih menyala. Hanya satu titik seperti kunang-kunang kesepian di padang ilalang.


Memori yang sempat terputus mulai dilanjutkan. Frekuensi yang sama telah ditemukan. Mari kita jaga agar nyala itu tetap terang walau banyak karang. Cara menjaganya, sama seperti pijar yang sekarang hanya kenangan, menggenggamnya dan menyimpan di tempat yang aman. Saat membutuhkan kekuatan, bukalah genggaman cahaya itu. Yap! Sama seperti waktu itu.


9.6.2016
#29HariMenulisCinta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANGGILAN

Setiap keluarga pasti punya nama panggilan buat anggota keluarganya. Anak pertama dipanggil 'kakak'. Anak kedua dipanggil 'adik'. Anak ketiga dipanggil 'dedek'. Ada juga anak pertama laki-laki dipanggil 'mas'. Anak kedua laki-laki dipanggil 'kakak'. Anak terakhir dipanggil 'adik'. Panggilan ini enggak cuma berlaku buat adik ke kakaknya, tapi juga ayah dan ibu memanggil dengan panggilan ini. Ada juga yang dipanggil Guguk. Panggilan kesayangan buat anjing kesayangan. Ayah dan ibu untuk setiap keluarga juga punya panggilan yang berbeda. Ada yang memanggil 'abah', 'papa', 'bapak', 'abi', 'dad', 'rama'. Ada juga 'ummi', 'mama', 'bunda', 'mom', 'biyung'. Aku memanggil ayah dan ibuku dengan panggilan kesayangan 'bapak' dan 'mamah'. Buat rata-rata keluarga di komplek desaku, panggilan 'bapak' dan 'mamah' jarang banget, teruta

KOBATO

Baru beberapa hari nyelesein nonton semua episode Kobato, anime karya Clamp. Anime yang diproduksi 2009 ini baru aku tonton sekarang, 2014.  Aku emang suka anime, tapi kalo nonton anime update, aku jarang. Biasanya anime yang aku tonton produksi lama. Mulai dari Sailor Moon,  Wedding Peach, Card Captor Sakura, hingga Kobato. Anime-anime itu punya kenangan bareng masa kecilku, kecuali Kobato yang baru aku tahu  sekitar 2011 atau 2012, agak lupa. Pertama kali tahu anime ini dari majalah Animonster (sekarang Animonstar). Waktu itu Kobato yang jadi cover- nya. Itu pun bukan majalah baru, tapi bekas.  Aku beli di lapak sebelah rel kereta di Timoho. Harganya kalau nggak salah Rp 8.500 (padahal harga aslinya Rp 30.000-an :P). Aku tertarik beli  karena cover-nya. Waktu itu sih aku belum tahu Kobato. Suka anime, tertarik dengan Kobato yang jadi cover, aku beli deh majalah itu. Kalau nggak  salah majalahnya edisi 2010. Nah, aku bisa punya seluruh episode Kobato dari Net City, warnet yang a

BUKAN KELUARGA CEMARA

  Rasanya seperti nggak percaya aku ada dalam sebuah geng. Terkesan alay. Eits! Jangan ngejudge dulu, Gus. Nggak semua geng itu alay. Dan nggak semua geng itu hanya untuk remaja SMA demi eksistensi diri. Sebenarnya poin eksistensi dirinya sama sih. Aku, Mbak Iham, Mbak Dwi, Mbak Yatimah, dan Rina secara resmi, hari ini, Minggu, 4 Juni 2023 membentuk sebuah geng bernama Cemara. Berawal dari obrolan random dalam perjalanan menuju Pantai Goa Cemara, kami sempat membahas tentang Keluarga Cemara. Ada Abah, Emak, Euis, Ara, dan Agil. Apakah kami berlima merepresentasikan karakter-karakter karangan Arswendo Atmowiloto ini? Bukan. Hanya karena kami berlima dan pas lagi ngobrol tentang Keluarga Cemara, lahirlah Geng Cemara. Awalnya kami hanya janjian main. Kali pertama kami main ke Solo. Waktu itu Rina belum bergabung di klub ini. Kami hanya janjian main dan... selesai. Kami bikin grup chat dan mengalirlah rencana-rencana untuk main ke mana-mana. Kali ini kami main ke Pantai Goa Cemara. Ide yan