DEKAT
14 Juni 2016
#Day_8
Setiap orang punya kesibukan yang
beragam. Terkadang yang dekat terasa jauh dan enggak terjamah karena sibuk
dengan mereka yang jauh di sana. Kesibukan bisa membuat kita melupakan beberapa
hal ‘kecil’ yang begitu dekat. Ada apa saja di sekeliling kita? Miris, saat ada
tetangga yang begini dan begitu, kita menggeleng enggak paham. Berdekatan saja
enggak ngerti, apalagi yang berjauhan?
Komunikasi yang baik memang
penting. Baik yang artinya tetap say hi,
sekedar basa-basi, tanya kabar, sesibuk apapun. Ketika terjadi sesuatu dengan
kita, pertolongan pertama datang dari orang terdekat, tetangga kanan dan kiri.
Ada juga yang merasa enggak tahu
apa-apa tentang tetangga, memilih diam dan bersikap masa bodoh. Atau menunggu
tetangga menyapa duluan? Do it now! Kalau
kita bisa memulainya, kenapa harus menunggu? Memulai lebih dulu berbuat baik
dianjurkan loh. Merasa jauh, mendekatlah. Sudah dekat, semakin merapat. Setiap
manusia adalah ‘saudara’ satu sama lain tanpa melihat agama, ras dan budaya.
Definisi ‘jauh’ dan ‘dekat’
sekarang memang berbeda. Bukan lagi tentang jarak tapi tentang sekat yang
enggak terlihat. Pembatas yang menciptakan ‘kotak’ kalau ‘lo, elo’, ‘gue, gue’. Memang terkesan klise, tentang seseorang yang
individualis. Bukan masalah baru, tapi realitanya memang sikap individualis
masih begitu mewabah.
Sekat-sekat itu bukan cuma yang
kasat mata, tapi juga berupa gerbang yang
sengaja dibangun super tebal dan
rapat. Dekat, jangan dilupakan, jauh jangan diabaikan. Tetap menjaga
komunikasi dan ciptakan tempat tanpa sekat yang bisa menyatukan kita. Aku.
Kamu. Mereka. Semua.
14.6.2016
#29HariMenulisCinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar