Langsung ke konten utama

CERITA DI JOGJA



#Day_9

Keren ya puasa di Inggris?
Wah.. ternyata Ramadhan di Kanada begitu ya?

Hei, ada yang terpikirkan Ramadhan di Jogja? Ada dong. Siapa? Siapa? Angkat tanganmu Shaggy. Ramadhan di Jogja sama istimewanya dengan Ramadhan di negeri seberang. Bahkan justru lebih unforgettable Ramadhan di Jogja.

Secara wilayah, jelas beda antara Inggris dan Jogja. Kebumen dan Jogja saja yang masih satu negara juga berbeda, apalagi yang beda negara? Budaya dan orang-orangnya juga pasti berbeda, tapi sensasi kemeriahan Ramadhan yang paling bikin kangen ya di negeri sendiri, salah satunya Jogja.

Ramadhan di negeri asing tentu punya cerita seru bagaimana menghadapi perbedaan dan segala macamnya. Selain itu apalagi? Pasti banyak yang enggak bakal terlupakan, tapi Ramadhan di Jogja, lebih-lebih enggak bakal terlupakan ‘kan?

Ada yang bilang, Ramadhan di negeri seberang enggak berasa Ramadhan-nya, tapi ujian iman-nya berasa banget. Apalagi kalau ada di negara yang mayoritas bukan Muslim. Tantangan banget ‘kan puasa Ramadhan-nya? Tapi.. walau Indonesia mayoritas penduduknya Muslim, bukan berarti ‘sepi tantangan’ ya. Ujian iman bisa datang kapan saja ‘kan?

Ramadhan di Jogja tentu enggak kalah istimewa dengan Ramadhan di Inggris, Ramadhan di Kanada, Ramadhan di hatimu? Setiap sore akan ada kemeriahan di sepanjang jalan. Ada juga yang sudah stand by jam 2 siang dengan aneka rupa takjilan. Pilihannya banyak. Kalau enggak dikendalikan, bisa-bisa ‘lapar mata’. Ada juga kawasan yang didesain khusus Ramadhan. Kegiatan keagamaannya juga berasa banget. Meriahnya beda.

Banyak yang bikin Ramadhan di Jogja terasa beda dibanding bulan lainnya. Ramadhan bikin jam kantor dipangkas. Ramadhan bikin jam sekolah diminimalkan. Ramadhan bisa bikin teman lama berkumpul kembali. Ramadhan yang menyatukan.

Cuaca saat Ramadhan di Jogja bisa dibilang masih well. Panas ya panas, tapi masih standar dan bisa ditolerir. Dingin pun sama. Waktu berpuasa pun standar enggak sampai banyak banget kayak di negera tetangga.

Urusan makanan, Ramadhan di Jogja enggak perlu bingung. Banyak kedai makanan yang bervariasi siap menyambut buka puasa. Kemeriahan-kemeriahan Ramadhan di tiap tempat memang berbeda, tapi yang jelas punya satu kesamaan: bulan ini adalah bulan baik, mari berlomba dalam hal yang baik-baik.

15.6.2016 
#29HariMenulisCinta

Komentar

  1. Ramadhan di Jogja adalah dua kerinduan yg selalu berkali-lipat untuk dirindukan. Karena sangat sulit untuk dilupakan.

    BalasHapus
  2. Yes, that's true! Buruan balik ke sini, Syad.

    BalasHapus
  3. jogja tetap istimewa #pemburutakjil :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANGGILAN

Setiap keluarga pasti punya nama panggilan buat anggota keluarganya. Anak pertama dipanggil 'kakak'. Anak kedua dipanggil 'adik'. Anak ketiga dipanggil 'dedek'. Ada juga anak pertama laki-laki dipanggil 'mas'. Anak kedua laki-laki dipanggil 'kakak'. Anak terakhir dipanggil 'adik'. Panggilan ini enggak cuma berlaku buat adik ke kakaknya, tapi juga ayah dan ibu memanggil dengan panggilan ini. Ada juga yang dipanggil Guguk. Panggilan kesayangan buat anjing kesayangan. Ayah dan ibu untuk setiap keluarga juga punya panggilan yang berbeda. Ada yang memanggil 'abah', 'papa', 'bapak', 'abi', 'dad', 'rama'. Ada juga 'ummi', 'mama', 'bunda', 'mom', 'biyung'. Aku memanggil ayah dan ibuku dengan panggilan kesayangan 'bapak' dan 'mamah'. Buat rata-rata keluarga di komplek desaku, panggilan 'bapak' dan 'mamah' jarang banget, teruta...

KOBATO

Baru beberapa hari nyelesein nonton semua episode Kobato, anime karya Clamp. Anime yang diproduksi 2009 ini baru aku tonton sekarang, 2014.  Aku emang suka anime, tapi kalo nonton anime update, aku jarang. Biasanya anime yang aku tonton produksi lama. Mulai dari Sailor Moon,  Wedding Peach, Card Captor Sakura, hingga Kobato. Anime-anime itu punya kenangan bareng masa kecilku, kecuali Kobato yang baru aku tahu  sekitar 2011 atau 2012, agak lupa. Pertama kali tahu anime ini dari majalah Animonster (sekarang Animonstar). Waktu itu Kobato yang jadi cover- nya. Itu pun bukan majalah baru, tapi bekas.  Aku beli di lapak sebelah rel kereta di Timoho. Harganya kalau nggak salah Rp 8.500 (padahal harga aslinya Rp 30.000-an :P). Aku tertarik beli  karena cover-nya. Waktu itu sih aku belum tahu Kobato. Suka anime, tertarik dengan Kobato yang jadi cover, aku beli deh majalah itu. Kalau nggak  salah majalahnya edisi 2010. Nah, aku bisa punya seluruh episode Kobato...

DI BELAKANG (ADA) ANGKA DUA

Bisa dibilang aku mampir ke sini cuma di momen seperti hari ini. 16 Agustus. Ada momen spesial apa sih di 16 Agustus? Kata Sal Priadi, "...serta mulia, panjang umurnya." Hari lahir. Tahun ini aku melewati hari lahir ke-32. Wow! Ti-ga pu-luh du-a. Sama-sama di belakang ada angka dua tapi beda rasanya ya waktu hari lahir ke-22 dan hari ini. Waktu 22 tahun aku nggak merasa ada tekanan. Kayak berlalu gitu aja. Aku ingat hari lahir ke-22-ku terjadi setahun setelah KKN di Kulonprogo. Pengingatnya adalah waktu KKN aku pernah ditanya ulang tahun ke berapa. Aku jawab, "Bioskop." Twenty one alias 21. Apakah hari lahir kali ini aku merasa tertekan? Ada rasa yang membuatku khawatir tapi let it flow aja. Nggak mau jadi overthinking . Apa yang terjadi nantinya ya dihadapi dengan riang gembira lengkap dengan gedebak-gedebuk nya. Masa ulang tahun nggak ada apa-apa? Nggak mengharapkan juga sih. Nggak mengharuskan juga tapi kalo ada ya aku nikmati dan berterima kasih. Kode banget ni...