Rasanya hari ini nano-nano banget. Capek, tapi begitulah hidup. Kalau nggak capek, berarti hidupmu nggak diperjuangin. Namanya juga hidup, pasti ada masalahnya. Ada bumbunya. Ya.. biar gurih, kadang keasinan, kepedesan, hambar juga iya. Nah.. nano-nano 'kan? Kalo bisa mengatasi nano-nano ini, wah.. selamat! Kamu berhasil naik satu tingkat!
Hidup yang banyak rasa ini bisa bikin kita kuat lho. Ibarat batu karang yang diterjang ombak terus-terusan, tapi yang namanya manusia pasti ada "masa" nggak kuatnya juga. Jangan sok-sok tegar kalau nggak kuat. Nangis, nangis saja. Keluarkan, tapi hanya hari itu. Besoknya, lupakan. (quotes dari si Kambing Jantan, you know-lah)
Manusia wajar kok mengalami titik "nggak kuat" waktu ada masalah. Namanya juga lagi diuji. Nggak kuat tapi jangan bego. Cukup lambaikan tangan ke kamera (apa ini?). Manusia dilahirkan dengan sifat "mengeluh". "Nggak kuat" juga termasuk "mengeluh". Se-strong apapun manusia, pasti bakalan mengeluh juga, walau mungkin dibilangnya bukan keluhan (alibi tuh).
Ngeluh.. ngeluh saja. Nggak usah sok dibahasakan dengan kata lain yang lebih elegan. Intinya sama. Nah.. ngeluhnya jangan kebanyakan. Kalau over, bisa bikin patah arang, patah semangat, patah hati. Secukupnya saja kayak masukin garam di masakan. Gitu juga kalau pengen nangis, marah, pengen lari ke hutan, belok ke air terjun, ya lakuin. Ngapain juga ditahan-tahan? Sakitnya tuh nggak cuma di sini, tapi di sana-sini kalau cuma ditahan. Luapkan, semuanya, sampai habis. Kalau sudah, lanjutkan semangatnya, lanjutkan hidupnya, jangan ngeluh lagi. Hidup tuh jangan kebanyakan ngeluh.
Merasa nano-nano hidup kamu kebanyakan? Hei, memangnya yang punya masalah cuma kamu? Orang lain juga punya, bahkan mungkin nano-nano-nya lebih nano-nano. Nikmatin nano-nano hidup kita karena ya itulah salah satu bagian hidupnya. Kalau sekarang kita merasakan pahit, kita 'kan jadi ingat ada yang manis (quotes dari Rectoverso ini).
Jogja, 22 Januari 2016
Komentar
Posting Komentar