Langsung ke konten utama

PASANGAN



Gula dan semut. Bunga dan lebah. Penulis dan buku. Segala sesuatu pasti ada pasangannya. Penulis bisa dipasangkan dengan apa? Buku. Ada nggak penulis yang dipasangkan dengan batagor? Pizza? Cewek cantik? Bisa juga. Jadinya penulis yang lagi makan batagor di samping cewek cantik yang lagi jualan pizza. Bukan dipasangkan begitu, tapi penulis ya pasangannya, buku.

Belum "dianggap" penulis kalo belum bikin buku. Kamu setuju nggak dengan pernyataan ini? Aku nggak. Penulis nggak selalu menulis buku, tapi yang jelas penulis pasti nulis. Kalo nggak nulis, artinya fake. Status palsu.

Orientasi penulis memang berbeda-beda. Ada yang fokus nulis buku, ada juga yang fokus nulis buat media massa. Penulis yang nggak (atau belum lebih tepatnya) menulis buku nggak layak disebut penulis? Nggak layak mengatakan bahwa dirinya penulis?

Aku jadi ingat perkataan seseorang. Penulis disebut penulis bukan karena sebutan dari dirinya sendiri tapi "pemberian" orang lain. Pemusik disebut pemusik karena orang lain yang mengatakan begitu. Menulis buku bagi seorang penulis memang penting (dan perlu), tapi nggak pun, nggak masalah. Bukan berarti nggak bikin lho. Hei, sebuah buku bisa tercipta dari kumpulan tulisan. Suatu saat, tulisan yang berhasil lahir dan berkeliaran di media massa, bisa juga berubah menjadi bentuk buku.

Terpacu membuat buku karena merasa "terbakar" dengan pernyataan "bukan penulis kalo belum nulis buku"? Bagus. Kamu ada semangat untuk memacu diri-sendiri menghasilkan karya.

Kamu suka nulis 'kan? Nulis saja terus. Nulis.. nulis.. nulis.. nulis terus.. terus nulis..

Jogja, 24 Oktober 2015

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANGGILAN

Setiap keluarga pasti punya nama panggilan buat anggota keluarganya. Anak pertama dipanggil 'kakak'. Anak kedua dipanggil 'adik'. Anak ketiga dipanggil 'dedek'. Ada juga anak pertama laki-laki dipanggil 'mas'. Anak kedua laki-laki dipanggil 'kakak'. Anak terakhir dipanggil 'adik'. Panggilan ini enggak cuma berlaku buat adik ke kakaknya, tapi juga ayah dan ibu memanggil dengan panggilan ini. Ada juga yang dipanggil Guguk. Panggilan kesayangan buat anjing kesayangan. Ayah dan ibu untuk setiap keluarga juga punya panggilan yang berbeda. Ada yang memanggil 'abah', 'papa', 'bapak', 'abi', 'dad', 'rama'. Ada juga 'ummi', 'mama', 'bunda', 'mom', 'biyung'. Aku memanggil ayah dan ibuku dengan panggilan kesayangan 'bapak' dan 'mamah'. Buat rata-rata keluarga di komplek desaku, panggilan 'bapak' dan 'mamah' jarang banget, teruta...

KOBATO

Baru beberapa hari nyelesein nonton semua episode Kobato, anime karya Clamp. Anime yang diproduksi 2009 ini baru aku tonton sekarang, 2014.  Aku emang suka anime, tapi kalo nonton anime update, aku jarang. Biasanya anime yang aku tonton produksi lama. Mulai dari Sailor Moon,  Wedding Peach, Card Captor Sakura, hingga Kobato. Anime-anime itu punya kenangan bareng masa kecilku, kecuali Kobato yang baru aku tahu  sekitar 2011 atau 2012, agak lupa. Pertama kali tahu anime ini dari majalah Animonster (sekarang Animonstar). Waktu itu Kobato yang jadi cover- nya. Itu pun bukan majalah baru, tapi bekas.  Aku beli di lapak sebelah rel kereta di Timoho. Harganya kalau nggak salah Rp 8.500 (padahal harga aslinya Rp 30.000-an :P). Aku tertarik beli  karena cover-nya. Waktu itu sih aku belum tahu Kobato. Suka anime, tertarik dengan Kobato yang jadi cover, aku beli deh majalah itu. Kalau nggak  salah majalahnya edisi 2010. Nah, aku bisa punya seluruh episode Kobato...

DI BELAKANG (ADA) ANGKA DUA

Bisa dibilang aku mampir ke sini cuma di momen seperti hari ini. 16 Agustus. Ada momen spesial apa sih di 16 Agustus? Kata Sal Priadi, "...serta mulia, panjang umurnya." Hari lahir. Tahun ini aku melewati hari lahir ke-32. Wow! Ti-ga pu-luh du-a. Sama-sama di belakang ada angka dua tapi beda rasanya ya waktu hari lahir ke-22 dan hari ini. Waktu 22 tahun aku nggak merasa ada tekanan. Kayak berlalu gitu aja. Aku ingat hari lahir ke-22-ku terjadi setahun setelah KKN di Kulonprogo. Pengingatnya adalah waktu KKN aku pernah ditanya ulang tahun ke berapa. Aku jawab, "Bioskop." Twenty one alias 21. Apakah hari lahir kali ini aku merasa tertekan? Ada rasa yang membuatku khawatir tapi let it flow aja. Nggak mau jadi overthinking . Apa yang terjadi nantinya ya dihadapi dengan riang gembira lengkap dengan gedebak-gedebuk nya. Masa ulang tahun nggak ada apa-apa? Nggak mengharapkan juga sih. Nggak mengharuskan juga tapi kalo ada ya aku nikmati dan berterima kasih. Kode banget ni...