KATANYA...

Heran.. Katanya suka, katanya cinta, tapi.. Ya gitu.. Seorang teman pernah bilang, "..karena nggak menjadikan 'itu' sebagai prioritas." Ada benarnya juga. Bukan prioritas, makanya susah, walau katanya suka, katanya cinta. Hei, 'itu' apa maksudnya? Jangan ambigu dong. Bisa-bisa gagal paham dan jadi salah paham.

'Itu' yang aku maksud adalah... *nelen ludah* me-nu-lis. Yes, menulis. Jadi.. kamu gitu, Gus? Bukan aku yang jadi bahasan kali ini, tapi orang di sekelilingku. Oke.. aku memang belum jadi penulis yang produktif. Penulis? Apa kamu pantas memakai gelar itu, Gus? Mana tulisanmu? Mana bukumu? Lain kali aku bakal ngobrolin tentang tulisan dan buku.

Heran. Masih sangat heran. Mungkin karena aku sendiri juga nggak produktif. Nulis masih berkala, kala-kala iya, kala-kala nggak. Lagi semangat nulis, ya nulis. Nggak semangat, tetap nulis.. tapi di Twitter. (-__-)

Ganjalan hatiku tentang orang di sekelilingku yang katanya suka, katanya cinta dengan dunia me-nu-lis. Seharusnya, teorinya, nggak masalah dengan "tantangan" me-nu-lis yang diberikan, tapi faktanya.. bermasalah sangat. Sangat bermasalah. Entah apa yang salah. Entah salah siapa. Aku nggak mau nyari kambing hitam. Aku nggak mau nyari pelampiasan. Aku cuma heran. Itu aja.

Solusinya? Jadi pengingat. Terus mengingatkan, tetap mengingatkan, dan begitu terus. Koreksi diri juga, Gus, jangan cuma heran-heran tapi doing nothing. Mending ke laut aja kalo gitu~

Baiklah. Aku akan menjadi pengingat. Mungkin hanya itu yang bisa aku lakukan untuk orang di sekelilingku yang katanya suka, katanya cinta, sekaligus pengingat buat diriku sendiri.

Jogja, 21 Oktober 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar