Rindu tapi nggak terkatakan. Mungkinkah? Terkadang sesuatu yang besar dan nyata begitu dekat, nggak disadari (atau sengaja nggak menyadari?). Kalo seseorang bisa membaca hati dan pikiran orang lain, pasti nggak ada yang namanya menerka-nerka. Nggak setiap orang mau mengatakan apa yang ingin dikatakan. Sebagian yang lain lebih memilih menyimpan sendiri apa yang ingin dikatakan.
"Aku nggak apa-apa," katanya sambil tersenyum. Benar nggak apa-apa? Atau ada kata tersembunyi dari sederet kata yang menenangkan itu? Selalu, selalu ada kemungkinan. Seseorang yang mengatakan bahagia, belum tentu dia bahagia. Apa ada rasa sebaliknya? Nggak bahagia tapi sejatinya bahagia?
Dipikir, pasti ada rasa sebaliknya itu. Kelihatannya nggak bahagia, tapi sebenarnya bahagia. Bilang "aku baik-baik saja" semoga memang baik-baik saja. Dibutuhkan kepekaan? Ya, seharusnya begitu.
Lisan yang menutupi apa isi hati bisa jadi adalah kode. Hanya seseorang yang punya kepekaan, bisa merasakan dan menerjemahkan kode itu. Ada yang bilang, diam menciptakan berjuta makna, bukan?[]
Jogja, 26 Oktober 2015
"Aku nggak apa-apa," katanya sambil tersenyum. Benar nggak apa-apa? Atau ada kata tersembunyi dari sederet kata yang menenangkan itu? Selalu, selalu ada kemungkinan. Seseorang yang mengatakan bahagia, belum tentu dia bahagia. Apa ada rasa sebaliknya? Nggak bahagia tapi sejatinya bahagia?
Dipikir, pasti ada rasa sebaliknya itu. Kelihatannya nggak bahagia, tapi sebenarnya bahagia. Bilang "aku baik-baik saja" semoga memang baik-baik saja. Dibutuhkan kepekaan? Ya, seharusnya begitu.
Lisan yang menutupi apa isi hati bisa jadi adalah kode. Hanya seseorang yang punya kepekaan, bisa merasakan dan menerjemahkan kode itu. Ada yang bilang, diam menciptakan berjuta makna, bukan?[]
Jogja, 26 Oktober 2015
Komentar
Posting Komentar