Langsung ke konten utama

BERUBAH


Perubahan pasti selalu ada. Nggak ada seorang pun yang bisa menghindari perubahan. Mau nggak mau memang harus berubah. Perubahan bisa ke arah yang baik, bisa juga sebaliknya. Berubah ke arah yang baik, siapa nolak? Berubah ke arah nggak baik, katanya nggak ada yang mau, tapi faktanya ada kok yang berubah ke arah yang lebih buruk. Bisa jadi menyadari perubahan, tapi sengaja mengabaikan.

Perubahan yang mau nggak mau harus berubah adalah karena waktu. Nggak mungkin 'kan menolak berubah hanya karena waktu yang terus berjalan? Nggak ada seorang pun yang dapat menghentikan waktu, kecuali memutuskan buat menghentikan waktunya sendiri.

Perubahan yang bisa diterima atau ditolak adalah perubahan dari diri-sendiri. Kita ingin berubah, hanya diri sendiri yang bisa mengubahnya. Berubah positif atau justru negatif, tergantung dari kita menyikapinya. Kalo sudah usaha keras, nggak nyerah, pasti bakal ada hasilnya. Kalo nggak usaha, hanya diam menyilangkan kaki dan tangan, gimana mau menghasilkan?

Siap menerima perubahan? Perubahan karena waktu, aku nggak selalu siap. Terkadang aku justru ingin kembali ke masa lalu, karena di beberapa hal, masa lalu terasa lebih baik dari sekarang (mungkin aku hanya kangen masa lalu).

Berubah ke arah yang lebih baik, jelas aku mau, tapi semakin tinggi pohon, semakin kencang anginnya. Banyak godaan buat berubah ke arah yang lebih baik. Aku nggak menyerah. Aku berusaha membuat perubahan positif dalam diriku walau susah dan tertatih-tatih.

Jogja, 27 Oktober

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANGGILAN

Setiap keluarga pasti punya nama panggilan buat anggota keluarganya. Anak pertama dipanggil 'kakak'. Anak kedua dipanggil 'adik'. Anak ketiga dipanggil 'dedek'. Ada juga anak pertama laki-laki dipanggil 'mas'. Anak kedua laki-laki dipanggil 'kakak'. Anak terakhir dipanggil 'adik'. Panggilan ini enggak cuma berlaku buat adik ke kakaknya, tapi juga ayah dan ibu memanggil dengan panggilan ini. Ada juga yang dipanggil Guguk. Panggilan kesayangan buat anjing kesayangan. Ayah dan ibu untuk setiap keluarga juga punya panggilan yang berbeda. Ada yang memanggil 'abah', 'papa', 'bapak', 'abi', 'dad', 'rama'. Ada juga 'ummi', 'mama', 'bunda', 'mom', 'biyung'. Aku memanggil ayah dan ibuku dengan panggilan kesayangan 'bapak' dan 'mamah'. Buat rata-rata keluarga di komplek desaku, panggilan 'bapak' dan 'mamah' jarang banget, teruta

KOBATO

Baru beberapa hari nyelesein nonton semua episode Kobato, anime karya Clamp. Anime yang diproduksi 2009 ini baru aku tonton sekarang, 2014.  Aku emang suka anime, tapi kalo nonton anime update, aku jarang. Biasanya anime yang aku tonton produksi lama. Mulai dari Sailor Moon,  Wedding Peach, Card Captor Sakura, hingga Kobato. Anime-anime itu punya kenangan bareng masa kecilku, kecuali Kobato yang baru aku tahu  sekitar 2011 atau 2012, agak lupa. Pertama kali tahu anime ini dari majalah Animonster (sekarang Animonstar). Waktu itu Kobato yang jadi cover- nya. Itu pun bukan majalah baru, tapi bekas.  Aku beli di lapak sebelah rel kereta di Timoho. Harganya kalau nggak salah Rp 8.500 (padahal harga aslinya Rp 30.000-an :P). Aku tertarik beli  karena cover-nya. Waktu itu sih aku belum tahu Kobato. Suka anime, tertarik dengan Kobato yang jadi cover, aku beli deh majalah itu. Kalau nggak  salah majalahnya edisi 2010. Nah, aku bisa punya seluruh episode Kobato dari Net City, warnet yang a

BUKAN KELUARGA CEMARA

  Rasanya seperti nggak percaya aku ada dalam sebuah geng. Terkesan alay. Eits! Jangan ngejudge dulu, Gus. Nggak semua geng itu alay. Dan nggak semua geng itu hanya untuk remaja SMA demi eksistensi diri. Sebenarnya poin eksistensi dirinya sama sih. Aku, Mbak Iham, Mbak Dwi, Mbak Yatimah, dan Rina secara resmi, hari ini, Minggu, 4 Juni 2023 membentuk sebuah geng bernama Cemara. Berawal dari obrolan random dalam perjalanan menuju Pantai Goa Cemara, kami sempat membahas tentang Keluarga Cemara. Ada Abah, Emak, Euis, Ara, dan Agil. Apakah kami berlima merepresentasikan karakter-karakter karangan Arswendo Atmowiloto ini? Bukan. Hanya karena kami berlima dan pas lagi ngobrol tentang Keluarga Cemara, lahirlah Geng Cemara. Awalnya kami hanya janjian main. Kali pertama kami main ke Solo. Waktu itu Rina belum bergabung di klub ini. Kami hanya janjian main dan... selesai. Kami bikin grup chat dan mengalirlah rencana-rencana untuk main ke mana-mana. Kali ini kami main ke Pantai Goa Cemara. Ide yan