Wisuda. Coba ya wisuda sarjana bisa kayak wisuda SMA yang serempak. Lihat teman seangkatan kuliah (akhirnya) wisuda, uuh.. pengen. Aku kapan? Pertanyaan klise mahasiswa semester akhir. Senang ya jadi sarjana. Apalagi yang bisa lulus tepat waktu di waktu yang tepat. Pendapat orang emang beda-beda. Lulus cepat (tepat waktu) jelas bagus & jadi teladan (musti dicontoh itu). Lulus "nggak cepat" (alibinya lulus di waktu yang tepat :D) juga bukan berarti buruk. Yah.. ada positif & negatif dari keduanya.
Lulus, jadi sarjana, tapi akhirnya justru bingung mau ngapain, ini nih yang jadi masalah. Tapi sebagian yang lain, belum lulus udah kerja (biasanya mereka ini bukan tipikal mahasiswa kupu-kupu). (Mungkin) mahasiswa adalah zona nyaman. Belum dibebani beban yang terlalu membebani. Lulus itu harus! Jangan kelamaan. Apalagi kalau alasan nggak lulus itu karena diri-sendiri yang nggak giat a.k.a malas. Beuuuh... alasan macam apa itu? Kalau emang udah masanya, ya segera dikerjakan.
Ada yang bilang, lulus itu (jadi sarjana) membuka peluang lebih besar untuk berbagai kesempatan. Lulus, jadi sarjana, melepas status jadi mahasiswa & nggak terikat. Jadi feel so free mau ngelakuin apa pun.
Jadi mahasiswa itu tujuan akhirnya "kerja"? Sebagian orang (banyak malah) yang berpandangan begitu. Ada juga yang bilang, kuliah itu jangan diniatin buat cari kerja tapi sebagai kesempatan buat menyerap ilmu sebanyak-banyaknya. Kalau cuma mikirin cari kerja nantinya, yang ada (bisa) asal lulus. Nggak peduli ilmunya. Yang penting dapat gelar sarjana. Ada tambahan di belakang nama. Serasa jadi orang hebat dengan penambahan gelar itu.
Bagi sarjana muda, jangan bingung-bingung mau ngapain setelahnya. Masa depan masih misteri. Tuhan telah menyiapkan serangkain rencana baik untuk umat-Nya. Tapi, bersama dengan rencana baik itu, tentu ada "sesuatu" yang bisa saja membuat tersandung, lalu jatuh & terluka.
Selamat buat sarjana muda. Semoga bukan sekedar gelar di belakang sebuah nama.
Jogja, 28 Maret 2015
Komentar
Posting Komentar