Langsung ke konten utama

LITTLE THING

Bahagia itu memang sederhana. Nggak ribet kok kalo mau bahagia. Bahkan dari hal paling kecil sekali pun, kita bisa bahagia. Nggak percaya? ;) Kalimat "bahagia itu sederhana" terdengar klise ya. Banyak orang bijak (dan juga orang "sok" bijak :D) yang mengatakan itu. Walau klise, bukan kalimat yang "waw", tapi memang iya kok, bahagia itu sederhana. Contohnya, beuuh.. banyak banget dalam kehidupan kita sehari-hari.

Saat bahagiaku salah satunya adalah ketika aku berhasil menahan godaan. Eits, jangan mikir yang aneh-aneh dulu. "Godaan" itu maksudnya keinginanku membeli sesuatu (finansial banget). Ya.. begitulah. Aku cukup sering "lapar mata" saat membeli... makanan. Iya, makanan, bukan baju, sepatu, atau shopping. Aku bukan tipikal yang mewajibkan "shopping" (yang artinya biasa aja). Pasti kamu bilang, "Makan? Cocok banget sama badannya." :3 Oke, baiklah, aku memang "sedikit" lebar, tapi apa orang yang badannya "sedikit" lebar kayak aku, nggak boleh makan? :D

Bisa dibilang lapar mata juga. Pernah aku udah makan, saat ada teman yang ngajak makan bareng, aku iyain. Padahal udah makan lho. Bagiku bukan udah makan/ belum, tapi kebersamaan dengan teman itu yang penting. Cukup sering juga aku pengen ngemil. Belilah snack di minimarket. Habisnya? Mending buat makan sehari-hari deh.

Nah, itu salah satu hal kecil yang bisa bikin aku bahagia, berhasil melawan godaan. :) Bahagiaaa banget rasanya. Awal dari bahagia, bersyukur. Kalo kita banyak bersyukur, sesedikit apapun yang kita punya, tetap bisa membuat kita bahagia. Bahagia itu memang sederhana 'kan? Nggak usah "mempersulit" kalo ingin bahagia ya. :)

Jogja, 5 Maret 2015

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANGGILAN

Setiap keluarga pasti punya nama panggilan buat anggota keluarganya. Anak pertama dipanggil 'kakak'. Anak kedua dipanggil 'adik'. Anak ketiga dipanggil 'dedek'. Ada juga anak pertama laki-laki dipanggil 'mas'. Anak kedua laki-laki dipanggil 'kakak'. Anak terakhir dipanggil 'adik'. Panggilan ini enggak cuma berlaku buat adik ke kakaknya, tapi juga ayah dan ibu memanggil dengan panggilan ini. Ada juga yang dipanggil Guguk. Panggilan kesayangan buat anjing kesayangan. Ayah dan ibu untuk setiap keluarga juga punya panggilan yang berbeda. Ada yang memanggil 'abah', 'papa', 'bapak', 'abi', 'dad', 'rama'. Ada juga 'ummi', 'mama', 'bunda', 'mom', 'biyung'. Aku memanggil ayah dan ibuku dengan panggilan kesayangan 'bapak' dan 'mamah'. Buat rata-rata keluarga di komplek desaku, panggilan 'bapak' dan 'mamah' jarang banget, teruta

KOBATO

Baru beberapa hari nyelesein nonton semua episode Kobato, anime karya Clamp. Anime yang diproduksi 2009 ini baru aku tonton sekarang, 2014.  Aku emang suka anime, tapi kalo nonton anime update, aku jarang. Biasanya anime yang aku tonton produksi lama. Mulai dari Sailor Moon,  Wedding Peach, Card Captor Sakura, hingga Kobato. Anime-anime itu punya kenangan bareng masa kecilku, kecuali Kobato yang baru aku tahu  sekitar 2011 atau 2012, agak lupa. Pertama kali tahu anime ini dari majalah Animonster (sekarang Animonstar). Waktu itu Kobato yang jadi cover- nya. Itu pun bukan majalah baru, tapi bekas.  Aku beli di lapak sebelah rel kereta di Timoho. Harganya kalau nggak salah Rp 8.500 (padahal harga aslinya Rp 30.000-an :P). Aku tertarik beli  karena cover-nya. Waktu itu sih aku belum tahu Kobato. Suka anime, tertarik dengan Kobato yang jadi cover, aku beli deh majalah itu. Kalau nggak  salah majalahnya edisi 2010. Nah, aku bisa punya seluruh episode Kobato dari Net City, warnet yang a

BUKAN KELUARGA CEMARA

  Rasanya seperti nggak percaya aku ada dalam sebuah geng. Terkesan alay. Eits! Jangan ngejudge dulu, Gus. Nggak semua geng itu alay. Dan nggak semua geng itu hanya untuk remaja SMA demi eksistensi diri. Sebenarnya poin eksistensi dirinya sama sih. Aku, Mbak Iham, Mbak Dwi, Mbak Yatimah, dan Rina secara resmi, hari ini, Minggu, 4 Juni 2023 membentuk sebuah geng bernama Cemara. Berawal dari obrolan random dalam perjalanan menuju Pantai Goa Cemara, kami sempat membahas tentang Keluarga Cemara. Ada Abah, Emak, Euis, Ara, dan Agil. Apakah kami berlima merepresentasikan karakter-karakter karangan Arswendo Atmowiloto ini? Bukan. Hanya karena kami berlima dan pas lagi ngobrol tentang Keluarga Cemara, lahirlah Geng Cemara. Awalnya kami hanya janjian main. Kali pertama kami main ke Solo. Waktu itu Rina belum bergabung di klub ini. Kami hanya janjian main dan... selesai. Kami bikin grup chat dan mengalirlah rencana-rencana untuk main ke mana-mana. Kali ini kami main ke Pantai Goa Cemara. Ide yan