Langsung ke konten utama

CITA DAN CITA

"Apa cita-citamu?"
"Aku pengen jadi pilot!"

Aku masih ingat banget saat jelang TK dulu, aku jawab dengan semangat ingin jadi pilot saat ditanya cita-cita. Aku sekarang lupa kenapa dulu pengen jadi pilot. Bukan dokter, guru, insinyur atau apapun itu. Lama-lama cita-cita jadi pilot itu samar-samar lalu hilang. Aku punya cita-cita lagi. Hmm.. kapan ya tepatnya? Saat SD - SMP, kayaknya aku lupa dengan cita-cita. Saat SMA, aku punya cita-cita jadi wartawan. Berawal dari aku suka nulis, muncul keinginan jadi wartawan.

Aku memilih Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) pun karena ada Konsentrasi Jurnalistik. Tanpa ragu, aku memilih KPI ini sebagai studiku selepas SMA. Sekarang saat ditanya cita-cita, aku mikir lama. Apa ya cita-citaku? Apa cita-cita hanya pantas untuk anak kecil?

Dipikir, kayaknya iya. Jarang ada orang dewasa (seenggaknya bukan lagi anak kecil) yang menjawab dengan riang cita-citanya. Ah ya, bukan lagi istilahnya "cita-cita" tapi "keinginan". Bahasa ketika kecil dulu dengan bahasa dewasa sekarang, berbeda. Istilah "cita-cita" kok kayak identik dengan anak-anak ya? (Apa cuma perasaanku?)

Kalau aku ditanya keinginan (a.k.a cita-cita :D), aku akan jawab dengan lantang aku pengen jadi penyiar radio, penulis, dan pemilik rumah makan dengan desain interior unik, sesuai mimpiku. Tapi saat ditanya "cita-cita", aku bingung jawabnya. Mungkin karena "cita-cita" harus selalu seputar pilot, dokter, guru, insinyur dan teman-temannya.

Bisa jadi...

Jogja, 27 Maret 2015

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANGGILAN

Setiap keluarga pasti punya nama panggilan buat anggota keluarganya. Anak pertama dipanggil 'kakak'. Anak kedua dipanggil 'adik'. Anak ketiga dipanggil 'dedek'. Ada juga anak pertama laki-laki dipanggil 'mas'. Anak kedua laki-laki dipanggil 'kakak'. Anak terakhir dipanggil 'adik'. Panggilan ini enggak cuma berlaku buat adik ke kakaknya, tapi juga ayah dan ibu memanggil dengan panggilan ini. Ada juga yang dipanggil Guguk. Panggilan kesayangan buat anjing kesayangan. Ayah dan ibu untuk setiap keluarga juga punya panggilan yang berbeda. Ada yang memanggil 'abah', 'papa', 'bapak', 'abi', 'dad', 'rama'. Ada juga 'ummi', 'mama', 'bunda', 'mom', 'biyung'. Aku memanggil ayah dan ibuku dengan panggilan kesayangan 'bapak' dan 'mamah'. Buat rata-rata keluarga di komplek desaku, panggilan 'bapak' dan 'mamah' jarang banget, teruta

KOBATO

Baru beberapa hari nyelesein nonton semua episode Kobato, anime karya Clamp. Anime yang diproduksi 2009 ini baru aku tonton sekarang, 2014.  Aku emang suka anime, tapi kalo nonton anime update, aku jarang. Biasanya anime yang aku tonton produksi lama. Mulai dari Sailor Moon,  Wedding Peach, Card Captor Sakura, hingga Kobato. Anime-anime itu punya kenangan bareng masa kecilku, kecuali Kobato yang baru aku tahu  sekitar 2011 atau 2012, agak lupa. Pertama kali tahu anime ini dari majalah Animonster (sekarang Animonstar). Waktu itu Kobato yang jadi cover- nya. Itu pun bukan majalah baru, tapi bekas.  Aku beli di lapak sebelah rel kereta di Timoho. Harganya kalau nggak salah Rp 8.500 (padahal harga aslinya Rp 30.000-an :P). Aku tertarik beli  karena cover-nya. Waktu itu sih aku belum tahu Kobato. Suka anime, tertarik dengan Kobato yang jadi cover, aku beli deh majalah itu. Kalau nggak  salah majalahnya edisi 2010. Nah, aku bisa punya seluruh episode Kobato dari Net City, warnet yang a

BUKAN KELUARGA CEMARA

  Rasanya seperti nggak percaya aku ada dalam sebuah geng. Terkesan alay. Eits! Jangan ngejudge dulu, Gus. Nggak semua geng itu alay. Dan nggak semua geng itu hanya untuk remaja SMA demi eksistensi diri. Sebenarnya poin eksistensi dirinya sama sih. Aku, Mbak Iham, Mbak Dwi, Mbak Yatimah, dan Rina secara resmi, hari ini, Minggu, 4 Juni 2023 membentuk sebuah geng bernama Cemara. Berawal dari obrolan random dalam perjalanan menuju Pantai Goa Cemara, kami sempat membahas tentang Keluarga Cemara. Ada Abah, Emak, Euis, Ara, dan Agil. Apakah kami berlima merepresentasikan karakter-karakter karangan Arswendo Atmowiloto ini? Bukan. Hanya karena kami berlima dan pas lagi ngobrol tentang Keluarga Cemara, lahirlah Geng Cemara. Awalnya kami hanya janjian main. Kali pertama kami main ke Solo. Waktu itu Rina belum bergabung di klub ini. Kami hanya janjian main dan... selesai. Kami bikin grup chat dan mengalirlah rencana-rencana untuk main ke mana-mana. Kali ini kami main ke Pantai Goa Cemara. Ide yan