Setelah sekian lama nggak menginjakkan kaki di MTsN Klirong, pagi tadi aku kembali bernostalgia di madrasah almamaterku. Bukan reuni, tapi mengantar Khamdy, adikku yang akan melanjutkan pendidikan selepas SD. Belum banyak yang berubah dari MTsN Klirong. Kenangan-kenangan selama tiga tahun aku menimba ilmu disana bermunculan. Perubahan memang ada, tapi nggak banyak. Ruang Guru yang berada di lantai bawah, sekarang bertukar tempat dengan perpustakaan. Sementara perpustakaan MTsN Klirong pindah ke Ruang BP/ BK. Entah dimana sekarang Ruang BP/ BK. Kantin juga pindah entah kemana. Apa mungkin sekarang nggak ada kantin di dalam madrasah ya? Pernah dengar sih katanya kantin pindah keluar. Entah disebelah mana aku nggak paham.
Tempat kantin sekarang menjadi ruang kelas. Bahkan kedai es macam Marimas dkk sekarang sudah nggak ada. Sungai di belakang kantin masih ada. Bahkan undak-undakkan-nya juga masih. Dulu, tempat itu jadi favorit anak-anak MTsN Klirong saat jam istirahat sambil menikmati nasi goreng bungkus, nasi-kering tempe bungkus, atau gorengan. Secara untuk konsumsi anak-anak tsanawiyah, harganya pun friendly banget. Lapangan kecil MTsN Klirong pun masih ada. Biasa buat olahraga dan apel Pramuka. Banyak daun kering disana, terkesan nggak dipakai lagi.
Khamdy dapat nomor urut 81, jauh dari perkiraanku. Hari pertama pendaftaran ini, ternyata banyak yang datang sebelum jam 8.00. Aku pikir sih, Adikku bakal jadi yang pertama sebagai pendaftar di MTsN Klirong mengingat jam karet orang Indonesia. Cukup lelah menunggu dari jam 8.00 hingga jam 11.00. Kondisiku agak kurang fit juga. Mungkin masuk angin (semoga cepat sembuh, aamin). Saat menunggu Adikku dipanggil interview ternyata foto b/w ketinggalan di rumah. Aku pun balik lagi.
Masa menunggu itu aku manfaatin buat keliling MTsN Klirong, sekalian nostalgia. Pas lihat mading, aku jadi ingat zamanku dulu. Aku sukaaa banget ngisi mading khususnya di rubrik cerpen. Waktu itu aku masih belum buat cerpen sendiri, tapi copas dari Majalah Bobo (dengan kata lain aku plagiat! Oh no!). Aku lumayan sering dapat bingkisan berisi buku tulis karena sering mengirimkan cerpen ke mading. Waktu itu sih aku nggak ngeh sama plagiat. Niatku waktu itu cuma ingin mem-publish cerpen yang menurutku bagus saja.
Aku ketemu beberapa guru: Pak Kharis (sempat menyapa), Pak Hakim, Bu... (lupa namanya, seingatku dulu beliau nggak ngajar di kelasku), Pak Tarkhim, Pak... (entah siapa namanya, tapi beliau pegawai di MTsN Klirong). Saat aku menjawab akan Semester 5 di UIN SuKa, Pak Kharis dan Bu... kaget. Semacam nggak nyangka. Bahkan Bu... sempat bilang, kayak baru kemarin aku menjadi siswa MTsN Klirong. =D
Waktu memang berjalan cepat. Tahu-tahu aku duduk di bangku kuliah. Itu artinya aku sudah meninggalkan bangku tsanawiyah lebih dari tiga tahun. Waktu memang cepat dan bergerak tanpa konpromi.
Saat Khamdy tengah interview, aku ikut merasa deg-degan. Takut Khamdy gagal atau gimana... gitu. Aku percaya Khamdy bakal lolos seleksi dan menjadi siswa MTsN Klirong. Walau nilai UN-nya ngepas banget, tapi aku percaya the power of lucky. Katanya sih orang beruntung lebih baik dari orang pintar. :D Semoga memang keberuntungan selalu berada di pihak Khamdy. Aamin. :) O:)
Selesai interview, sebagai cadangan aku dan Khamdy meluncur ke MTs Salafiyah Syafi'iyah Gr. Penatus. Beda banget dengan suasana pendaftaran MTsN Klirong, suasana pendaftaran di MTs Salafiyah Syafi'iyah Gr. Penantus sepi banget. Hanya dua orang termasuk Khamdy yang mengisi formulir. Mungkin besok-besok bakalan ramai. Seenggaknya dapat dua kelas.
Pengumuman lolos seleksi siswa baru MTsN Klirong tanggal 3 Juli 2013 jam 10.00. Khamdy pasti lolos seleksi. Insya Allah. O:)
(Kebumen, 24 Juni 2013)
Tempat kantin sekarang menjadi ruang kelas. Bahkan kedai es macam Marimas dkk sekarang sudah nggak ada. Sungai di belakang kantin masih ada. Bahkan undak-undakkan-nya juga masih. Dulu, tempat itu jadi favorit anak-anak MTsN Klirong saat jam istirahat sambil menikmati nasi goreng bungkus, nasi-kering tempe bungkus, atau gorengan. Secara untuk konsumsi anak-anak tsanawiyah, harganya pun friendly banget. Lapangan kecil MTsN Klirong pun masih ada. Biasa buat olahraga dan apel Pramuka. Banyak daun kering disana, terkesan nggak dipakai lagi.
Khamdy dapat nomor urut 81, jauh dari perkiraanku. Hari pertama pendaftaran ini, ternyata banyak yang datang sebelum jam 8.00. Aku pikir sih, Adikku bakal jadi yang pertama sebagai pendaftar di MTsN Klirong mengingat jam karet orang Indonesia. Cukup lelah menunggu dari jam 8.00 hingga jam 11.00. Kondisiku agak kurang fit juga. Mungkin masuk angin (semoga cepat sembuh, aamin). Saat menunggu Adikku dipanggil interview ternyata foto b/w ketinggalan di rumah. Aku pun balik lagi.
Masa menunggu itu aku manfaatin buat keliling MTsN Klirong, sekalian nostalgia. Pas lihat mading, aku jadi ingat zamanku dulu. Aku sukaaa banget ngisi mading khususnya di rubrik cerpen. Waktu itu aku masih belum buat cerpen sendiri, tapi copas dari Majalah Bobo (dengan kata lain aku plagiat! Oh no!). Aku lumayan sering dapat bingkisan berisi buku tulis karena sering mengirimkan cerpen ke mading. Waktu itu sih aku nggak ngeh sama plagiat. Niatku waktu itu cuma ingin mem-publish cerpen yang menurutku bagus saja.
Aku ketemu beberapa guru: Pak Kharis (sempat menyapa), Pak Hakim, Bu... (lupa namanya, seingatku dulu beliau nggak ngajar di kelasku), Pak Tarkhim, Pak... (entah siapa namanya, tapi beliau pegawai di MTsN Klirong). Saat aku menjawab akan Semester 5 di UIN SuKa, Pak Kharis dan Bu... kaget. Semacam nggak nyangka. Bahkan Bu... sempat bilang, kayak baru kemarin aku menjadi siswa MTsN Klirong. =D
Waktu memang berjalan cepat. Tahu-tahu aku duduk di bangku kuliah. Itu artinya aku sudah meninggalkan bangku tsanawiyah lebih dari tiga tahun. Waktu memang cepat dan bergerak tanpa konpromi.
Saat Khamdy tengah interview, aku ikut merasa deg-degan. Takut Khamdy gagal atau gimana... gitu. Aku percaya Khamdy bakal lolos seleksi dan menjadi siswa MTsN Klirong. Walau nilai UN-nya ngepas banget, tapi aku percaya the power of lucky. Katanya sih orang beruntung lebih baik dari orang pintar. :D Semoga memang keberuntungan selalu berada di pihak Khamdy. Aamin. :) O:)
Selesai interview, sebagai cadangan aku dan Khamdy meluncur ke MTs Salafiyah Syafi'iyah Gr. Penatus. Beda banget dengan suasana pendaftaran MTsN Klirong, suasana pendaftaran di MTs Salafiyah Syafi'iyah Gr. Penantus sepi banget. Hanya dua orang termasuk Khamdy yang mengisi formulir. Mungkin besok-besok bakalan ramai. Seenggaknya dapat dua kelas.
Pengumuman lolos seleksi siswa baru MTsN Klirong tanggal 3 Juli 2013 jam 10.00. Khamdy pasti lolos seleksi. Insya Allah. O:)
(Kebumen, 24 Juni 2013)
Komentar
Posting Komentar