Langsung ke konten utama

JUST A GAME



#Day_5

Suka nge-game? Beberapa ada yang mengangguk, beberapa yang lain menggeleng kuat-kuat. Kapan terakhir kali main game? Sepertinya kita butuh waktu sejenak buat main game. Terkadang kita terlalu sibuk berurusan dengan ini dan itu sampai melupakan hal kecil yang bisa bikin hidup jadi lebih hidup.

Permainan ada banyak macamnya. Mereka yang menggeleng kuat-kuat pada game, coba ubah mindset. Game enggak harus berbentuk console yang membuat retina terpaku pada layar ‘kan? Masih ingat permainan masa kecil? Halo Generasi 90-an! Banyak banget permainan masa itu yang sekarang menciptakan selubung rindu.

Gobak Sodor, Petak Umpet, Lempar Gundu, Lompat Tali, banyak permainan dengan banyak nama yang berbeda di setiap tempat. Intinya sama: kebersamaan dan kebahagiaan. Kenapa kita sekarang enggak sebentar saja mengulang kembali masa itu? Ah, kita sudah terlalu tua buat melakukannya. Enggak ada kata ‘terlalu tua’ buat bahagia. Ayo berbahagia sebentar sebelum kembali ke dunia nyata.

Setiap permainan punya strategi. Apa strategi buat menang? Apa rencananya? Setiap pemain akan mengerutkan dahi berlipat-lipat memikirkan strategi yang pas dan jitu biar bisa menang. Tentu dalam hal apapun yang kita harapkan sebuah kemenangan ‘kan?

Life is like a game. Familiar dengan istilah ini? Hidup itu cuma permainan tapi jangan dibikin main-main. Jika kemenangan yang kita inginkan, tentu harus punya strategi yang oke. Masih ingat sensasi nge-game? Fun? Enjoy? Hidup juga seharusnya kita bikin fun ‘n enjoy, tapi ingat dibalik kesenangan pasti ada perjuangan yang enggak gampang. Siap menghadapinya? Seperti sebuah game, ada musuh yang siap mengintai.

Musuh kita ada yang terlihat, ada juga yang terselubung dan diam-diam mengalahkan kita. Hei, we are a champion! Kita pasti menang tapi tergantung strategi yang kita gunakan. Ayo susun strategi agar meraih kemenangan yang kita inginkan.

Setiap permainan pasti ada akhirnya dan kita sendiri yang tentukan. Ready? 

11.6.2016
#29HariMenulisCinta

Komentar

  1. Life is like a game..

    Betul banget mas Bagus,
    Kalo inget lagi sedih klimaks pas ada masalah,
    Lebih baik inget2 kita aktor pentinh to win the game.
    So, let's enjoy the pain :p

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANGGILAN

Setiap keluarga pasti punya nama panggilan buat anggota keluarganya. Anak pertama dipanggil 'kakak'. Anak kedua dipanggil 'adik'. Anak ketiga dipanggil 'dedek'. Ada juga anak pertama laki-laki dipanggil 'mas'. Anak kedua laki-laki dipanggil 'kakak'. Anak terakhir dipanggil 'adik'. Panggilan ini enggak cuma berlaku buat adik ke kakaknya, tapi juga ayah dan ibu memanggil dengan panggilan ini. Ada juga yang dipanggil Guguk. Panggilan kesayangan buat anjing kesayangan. Ayah dan ibu untuk setiap keluarga juga punya panggilan yang berbeda. Ada yang memanggil 'abah', 'papa', 'bapak', 'abi', 'dad', 'rama'. Ada juga 'ummi', 'mama', 'bunda', 'mom', 'biyung'. Aku memanggil ayah dan ibuku dengan panggilan kesayangan 'bapak' dan 'mamah'. Buat rata-rata keluarga di komplek desaku, panggilan 'bapak' dan 'mamah' jarang banget, teruta

KOBATO

Baru beberapa hari nyelesein nonton semua episode Kobato, anime karya Clamp. Anime yang diproduksi 2009 ini baru aku tonton sekarang, 2014.  Aku emang suka anime, tapi kalo nonton anime update, aku jarang. Biasanya anime yang aku tonton produksi lama. Mulai dari Sailor Moon,  Wedding Peach, Card Captor Sakura, hingga Kobato. Anime-anime itu punya kenangan bareng masa kecilku, kecuali Kobato yang baru aku tahu  sekitar 2011 atau 2012, agak lupa. Pertama kali tahu anime ini dari majalah Animonster (sekarang Animonstar). Waktu itu Kobato yang jadi cover- nya. Itu pun bukan majalah baru, tapi bekas.  Aku beli di lapak sebelah rel kereta di Timoho. Harganya kalau nggak salah Rp 8.500 (padahal harga aslinya Rp 30.000-an :P). Aku tertarik beli  karena cover-nya. Waktu itu sih aku belum tahu Kobato. Suka anime, tertarik dengan Kobato yang jadi cover, aku beli deh majalah itu. Kalau nggak  salah majalahnya edisi 2010. Nah, aku bisa punya seluruh episode Kobato dari Net City, warnet yang a

BUKAN KELUARGA CEMARA

  Rasanya seperti nggak percaya aku ada dalam sebuah geng. Terkesan alay. Eits! Jangan ngejudge dulu, Gus. Nggak semua geng itu alay. Dan nggak semua geng itu hanya untuk remaja SMA demi eksistensi diri. Sebenarnya poin eksistensi dirinya sama sih. Aku, Mbak Iham, Mbak Dwi, Mbak Yatimah, dan Rina secara resmi, hari ini, Minggu, 4 Juni 2023 membentuk sebuah geng bernama Cemara. Berawal dari obrolan random dalam perjalanan menuju Pantai Goa Cemara, kami sempat membahas tentang Keluarga Cemara. Ada Abah, Emak, Euis, Ara, dan Agil. Apakah kami berlima merepresentasikan karakter-karakter karangan Arswendo Atmowiloto ini? Bukan. Hanya karena kami berlima dan pas lagi ngobrol tentang Keluarga Cemara, lahirlah Geng Cemara. Awalnya kami hanya janjian main. Kali pertama kami main ke Solo. Waktu itu Rina belum bergabung di klub ini. Kami hanya janjian main dan... selesai. Kami bikin grup chat dan mengalirlah rencana-rencana untuk main ke mana-mana. Kali ini kami main ke Pantai Goa Cemara. Ide yan