Nggak melihat dunia luar sekian hari. Nggak bersentuhan dengan gadget. Aku merasakannya dengan sabar iya. Ada nggak sabar-sabarnya juga tapi dikuat-kuatkan hati. Kalo cuma nggak sabar mungkin malah jadi makin lama proses yang aku jalani. Berasa kayak kepompong. Ulat menjadi kepompong untuk bermetamorfosis menjadi kupu-kupu. Aku menjadi "kempompong" untuk apa? Untuk jadi orang yang lebih baik lagi. Menjadi versi terbaik diriku yang aku bisa. Klise ya? Nggak. Semua ini dimulai suatu siang, sehari sebelum Lebaran. Beberapa hari sebelumnya aku udah merasa not feeling well. Buat makan bahkan minum ada rasa pahit-pahitnya. Tipis tapi aku tahu sedang nggak baik-baik saja. Siang itu aku ngerasa lemaaas... banget. Benar-benar beda banget kondisi badannya. Perpaduan demam sepertinya. Aku merasa pusing tapi bukan sakit kepala yang bikin nyut-nyutan, rasanya enek gimana, sangat-sangat nggak enak. Aku masih tetap puasa waktu itu. Nggak ada niatan ngebatalin. Sekitar jam 2 siang aku masih...
Aku, Kamu, dan Cerita